Senin, 13 Desember 2010

just read the story

ini short stroy yg gw bikin pas lagi isenk..
jadi just read please :)




Status Palsu


Terpaksa aku mencintai dirimu
Hanya untuk status palsu
Setengah hati ku jalani cinta karena
Aku tak suka denganmu…

            Lagu status palsu dari vidi aldiano itu mengalun dengan keras dikamarku lagu itu sangat pas dengan keadaan yang ku rasakan saat ini.ya status palsu itu yang sedang kulakukan menjalani kehidupan percintaanku dengan status palsu. Cerita itu semua bermula ketika semua sahabat-sahabatku telah memiliki kekasih. Tinggal aku yang tetap betah menjomblo,aku sebenarnya tidak merasa keberatan jika sahabat-sahabatku itu telah memiliki kekasih aku mengerti namun mereka berpikir lain.
Suatu hari dikampus mereka memperkenalkan ku dengan seorang laki-laki yang aku tahu dia adalah kenalan temanku. Namanya Aldo,dia satu kampus dengan kami hanya berbeda jurusan aku tak begitu mengenalnya yang aku tahu dia adalah kenalan temanku tak lebih. Dia lelaki yang cukup menarik dan baik,dia sangat ramah terhadap siapapun, itulah kesan pertama yang ku tangkap darinya.
            Hari-hari pun berlalu teman-temanku semakin sering menggodaku dengan Aldo.

“Tan..tan Aldo tuh..” ujar dinda sahabatku
“owh….ya kenapa mg?” jawabku
“aduh Tania, si Aldo kayaknya suka deh ma loe?”
“ah..loe ngarang banget sie”

Hampir setiap hari mereka menggodaku mereka berusaha “menjodohkanku” dengan Aldo. Sebenarnya sejak hari perkenalan itu Aldo mulai mendekatiku atau setidaknya itu yang kurasakan dia mulai rajin mengirimiku Sms atau sekedar berkunjung kerumahku.
Aku tidak merasa keberatan dengan semua itu aku menganggapnya sebagai teman yang baik.

            Bulan pun berganti hubunganku dengan Aldo pun semakin dekat.
Hingga akhirnya suatu malam ia menyatakan perasaannya padaku. Sejujurnya aku tak tahu harus menjawab apa hingga ku putuskan untuk tak menjawabnya. Aku termasuk orang yang sangat plin-plan dan ragu-ragu aku selalu tak yakin dengan perasaanku sendiri bahkan aku tak tahu sebenarnya apa yang ku rasakan. Ku akui aku memang “mungkin” menyukainya tapi aku tak tahu apakah rasa suka itu memang perasaan suka seorang perempuan terhadap laki-laki atau hanya sekedar perasaan suka atau kagum sebagai seorang teman??aku tak mengerti.aku takut aku akan salah nantinya.
            Setelah kejadian penembakan itu, ternyata Aldo tak mudah menyerah ia tetap berusaha aku pun tak menutup diri Karena aku sendiri belum yakin dengan perasaanku. Sahabat-sahabatku semakin mendesak ku untuk menerima perasaan Aldo.
“duh tan loe tuh mau nyari yang kaya gimana lagi sie?” gerutu rista sahabatku yang sudah sebal melihat sikapku yang terus menerus menggantung Aldo
“iya tan,udah deh loe terima saja si Aldo tuh.cape x begini terus” sambung nisa
“iya gue ngerti tapi gue tuh masih bingung.” Jawabku
“bingung apalagi sih loe?udah deh daripada jomblo terus loe.” Rika yang baru datang ikut-ikutan berkomentar
.
Hingga akhirnya buah dari obrolan ini semakin menyudutkanku. Aku memang tak tega jika aku harus menolaknya tapi aku pun tak siap jika harus menerimanya. Dilema mungkin itu kata yang paling tepat untukku saat itu.
****

“Tania……………….” Teriak leo.ketika aku baru saja tiba dikampus
“apaan sih loe?teriak” segala..ini bukan pasar tau” jawabku kesal
“sini loe ikut gue”
“ikut kemana sih?” tanyaku penasaran
“udah pokonya ikut aja” paksa leo sambil menarik tanganku.

            Aku dibawa ke sebuah ruangan kelas. Di dalam kelas itu ada mereka, sahabat-sahabatku. Reista,dinda,rika,puteri,fuzi, dan nisa. Mereka semua ada disitu duduk melihatku. Aku semakin bingung sebenarnya apa yang terjadi,ketika muka ku mulai menunjukan ekspresi kebingungan yang menurut mereka sangat lucu sepertinya,mereka tetap tidak memberitahuku ada apa sebenarnya.
Akhirnya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh kedatangan Aldo. Dia datang dan menghampiriku yang dilanda kebingungan. Dia tersenyum dan kemudian berlulut di hadapanku
“tan… gue pikir semua orang udah tau kalo gue sayang sama loe, gue mau mereka semua jadi saksi kalo gue tuh bener-bener sayang sama loe, gue harap kali ini loe bisa menerima perasaan gue ya tan.please…” ucap Aldo.

Freezzee…
            Aku tak bisa berkata apa-apa.bingung,heran,tak percaya,malu,senang semua bercampur jadi satu.
“ayoo…taniaaa jawab doooongggg” teriak reista yang membuatku tersadar dari kebekuanku tadi.
“ayoooo…terima..terimaaa” teriak mereka semua serempak seperti ketika mengikuti paduan suara.
Bingung,tak tega dan kasihan melihat pengorbanan Aldo sampai seperti ini akupun akhirnya menerimanya.
“ya do,gue terima kok” jawabku sambil tersipu
“thanks ya tan..” balas Aldo sambil memegang tanganku.
“horrrrrrrrreeeeeeeeeeeeee..akhirnya..” lagi-lagi para anggota paduan suara itu membuat ku kaget dengan teriakannya.

            Tepat di hari itu aku memulai petualangan baruku. Aku masih tak percaya bahwa aku kini menjadi kekasihnya.entah kenapa setiap kali aku menerima sms atau telepon dari Aldo aku terkadang merasa risih atau bahkan tidak suka. Semenjak aku menjadi kekasihnya Aldo selalu memaksa untuk bertemu atau main ke rumahku,jujur aku tak suka.aku tak ingin selalu bertemu dengannya setiap hari alasannya aku adalah orang yang mudah bosan.jahat??tapi memang itu yang kurasakan.
Aku bahkan masih ragu apakah aku memang benar-benar menyukainya.
            2 bulan berlalu,Aldo masih tetap menjadi kekasihku. Aku semakin diliputi rasa kebosanan aku bosan dengan sikapnya yang seperti anak kecil,aku bosan ketika dia selalu bersikap berlebihan. Aku sampai ditingkat kejenuhan tertinggi dalam hubungan ini. Aku tak lagi menemukan kenyamanan dalam hubungan ini. Setengah hati kujalani hubungan ini,ada perasaan ingin mengakhiri hubungan ini namun aku masih tak dapat menemukan alasan yang benar-benar dapat diterima Aldo.
****
            Hari itu aku merasa seperti mendapatkan kembali sesuatu yang telah lama kuimpikan. Tiba-tiba siang itu aku bertemu kembali dengan cinta pertamaku. Cinta pertamaku sejak SMP cinta pertama yang menurutku begitu indah, yang tak pernah benar-benar bisa ku lupakan hingga detik ini tapi sejak ia pergi untuk melanjutkan SMA di tempat lain aku tak pernah lagi bertemu dengannya sampai siang itu ketika aku sedang asyik memainkan laptopku di taman kampus. Seseorang menutup mataku dari belakang dan begitu terbuka.
“hayyy…tan” sapa laki-laki itu
Kaget,tak percaya dan hampir membuatku pingsan ditempat bagai melihat hantu di siang bolong itu yang kurasakan begitu melihat sosok reza aditia berdiri dihadapanku. Cinta pertamaku yang begitu kurindukan dan tak mampu ku lupakan muncul dihadapanku. Aku meyakinkan diriku sendri dengan mencubit pipiku.
“aw..sakit” erangku
“ya iyalah sakit Tania putri pratiwi gimana sih loe. Ini tuh bukan mimpi tau” jawabnya sambil mengacak-acak rambutku. Kebiasaan yang selalu ia lakukan dulu ketika kami masih bersama.dan aku selalu menyukainya ketika ia melakukan itu.

“loe?reza?kok bisa” tanyaku terheran-heran
“ya bisalah..hheee” balasnya dengan senyumnya yang khas dan selalu membuat jantungku berdegup kencang.
            Reza pun akhrnya mulai bercerita kenapa ia bisa berada disini.dan pergi kemana ia selama ini. kamipun terlibat obrolan yang cukup lama dan panjang kamipun sempat bertukar nomor telepon dan berita yang lebih baik lagi adalah reza ternyata memutuskan untuk meneruskan kuliahnya di kampusku. Hari mulai menunjukan malam telah tiba,reza mengantarku pulang ke rumah.
Seharian itu aku bagaikan menemukan kembali sesuatu yang telah lama hilang. Kedatangan reza kembali seakan membawa angin segar yang selama ini ku rindukan. Semua itu sangat menyenangkan sampai kemudian hpku berbunyi..
“halo..”
“halo..tan kamu dimana sih?kok seharian gak kasih kabar.aku cari dikampus juga gak ada.kamu kemana?sama siapa?” rupanya suara Aldo yang ada disana.
Ah,mendengar suara Aldo itu pertanda bahwa aku telah kembali kedunia nyata.dunia dimana Aldo adalah kekasihku.
“oh ya,maaf tadi hpku lowbat mati.aku tadi nganterin sepupuku jalan-jalan” bohongku. Aku terpaksa berbohong,tidak mungkin aku mengatakan yang sebenarnya bahwa aku bertemu reza kembali aku bisa membayangkan bagaimana reaksi Aldo nanti. Terlebih rasa lelah telah menderaku membuatku semakin malas untuk berdebat dengannya.
“ya aku minta maaf do udah bikin kamu khawatir” jawabku dengan nada suara malas dan langsung menutup handphone ku.
****
            Hari demi hari berlalu kini hari-hariku semakin berwarna sejak kedatangan reza. Kami sering menghabiskan waktu bersama apalagi ia kini satu kampus denganku intensitas pertemuan kamipun semakin sering. Sekarang ini aku lebih sering menghabiskan waktuku bersama reza, aku lebih memilih bersama reza disbanding Aldo. status palsu yang ku buat untuk aldo pun semakin membuatku malas bertemu dengannya. Sudah berulang kali aku menolak bertemu dengan aldo,bahkan aku membalas smsnya pun dengan sesingkat mungkin. Aku masih menghargainya namun akupun tidak bisa memungkiri bahwa aku memang hanya menyukainya sebagai teman yang baik. Saat ini yang ada dipikiranku hanya reza.
            Hingga puncaknya malam itu ketika aku memutuskan untuk bertemu dengan Aldo aku tak tega jika harus terus-menerus berpura-pura mencintainya.aku harus mengakhirinya sekarang juga. aku meminta untuk bertemu disebuah café tempat yang biasa kami datangi. Aku tiba terlebih dahulu,aku memang sengaja mempersiapkan diri. Tak lama kemudia Aldo datang
“maaf ya aku telat” ucap aldo
“gpp,kok aku juga baru nyampe”
“tumben kamu mau ketemu sama aku?ada apa?” Tanya aldo
“do,aku mau ngomong sesuatu. Selama ini kamu tuh cowok yang paling baik yang aku kenal,aku tahu aku beruntung bisa sama kamu. Tapi aku sadar bahwa hubungan kita selama ini lebih baik jadi teman.maafin aku ya do,aku tau aku salah nyakitin kam,kamu boleh marah sama aku,benci.” Akhirnya kata-kata itupun keluar dari bibirku,aku merasa apa yang aku ucapkan tidak begitu kasar walaupun ini juga hanya kata-kata yang diperhalus yang intinya aku meminta kita putus. Aku lega sekali setelah bisa mengucapkan hal itu.aku merasa bebanku selama ini telah menghilang.namun dalam diam aku takut melihat reaksi Aldo.
“maksud kamu,kita putus?” Tanya aldo
Aku hany mengangguk perlahan aku tak berni menatap matanya aku takut aku tak akan tega.
“tapi kenapa tan?apa karena reza?”
Pertanyaan Aldo itu membuatku kaget tentu saja aku tidak bermaksud seperti itu.
“enggak kok do,ini gak ada hubungannya sama reza atau siapa pun ini murni keputusan aku.” Jawabku.
Hampir 30 menit Aldo tetap berusaha mempertahankan hubungan ini,ia terus membujukku agar kami tetap bersama.namun keputusanku kali ini sudah bulat, aku harap Aldo dapat menerima keputusanku ini.dan akhirnya Aldopun menyerah aldo menerima keputusanku agar hubungan kita kembali seperti dulu teman biasa akupun meminta maff padanya jika selama ini aku tak benar-benar bisa sepenuh hati menyayanginya.aku merasa perlu mengatakan itu jika tidak aku akan terus dihinggapi rasa bersalah.Aldo menerimanya walau dengan berat hati.
Mulai hari ini aku bebas tak ada lagi beban di hatiku mengenai status palsu itu.aku benar-benar lega,aku seperti terlahir kembali. Sahabat-sahabatku telah mngetahui keputusan yang kubuat dan mereka mengerti itu mereka justru menghiburku.

“udah gpp kali tan,kita ngerti.” Ucap putrid sambil mengelus rambutku
Iya tenang aja loe pasti cepet dapet cowok baru lagi kok” tambah dinda yang justru mnyemangatiku.
Aku merasa tenang mendengar respon mereka semua.walaupun jauh dilubuk hatiku aku merasa ada sesuatu yang hilang.
****
            3 bulan sejak aku memegang status baru sebagai jomblo.aku masih tetap berhubungan baik dengan Aldo. Aku juga terus berhubungan dengan reza.kami semakin sering bertemu.mungkinkah aku kembali jatuh cinta kepadanya?aku merasa senang ketika bersamanya,aku tak pernah bosan untuk melihatnya sesuatu yang tak pernah kurasakan ketika ku bersama aldo dulu. Aku yakin bahwa aku telah jatuh cinta lagi pada reza sesuatu yang ku yakini amat besar.aku berpikir bahwa reza juga mencintaiku. Aku merasa kami merasakan hal yang sama,aku yakin kini hanya tinggal masalah waktu,kapan waktu yang tepat itu akan datang.sebagai seorang wanita Indonesia aku masih memegang teguh asas prinsip bahwa yang harus menyatakan perasaan duluan adalah laki-laki dan aku menunggu ungkapan itu dari reza saat ini.
****
            Pagi itu sebelum kuliah dimulai reza memintaku untuk bertemu dengannya di salah satu café yang jaraknya tak jauh dari kampus kami. Aku penasaran kenapa reza memintaku bertemu dengannya sepagi ini.apakah ada sesuatu yang gawat?ataukah???aku malu memikirkannya.
Lagi-lagi aku tiba lebih dulu,aku memiih meja pojok dekat jendela dan terlihat dari luar sehingga begitu reza datang dari luar ia langsung dapat melihatkua.jantungku berdebar kencang aku gugup ketika kemudian reza datang,aku melambaikan tanganku supaya ia melihat dan langsung menghampiriku. Aku melihat ada seorang wanita yang memakai dress pink yang membuatnya terlihat sangat cantik,berjalan dibelakang reza tadinya kukira itu salah satu pengunjung café namun perkiraanku salah ketika reza dan wanita itu berjalan bersama menghampiriku.reza pun mempersilahkan wanita itu duduk.
“hey..tan udaj lama?” Tanya reza padaku
“ah enggak kok baru sekitar 10 menit.za sebenernya ada apaan sih?kok loe minta ketemu pagi-pagi gini? Tanyaku yang tidak bisa lagi menyembunyikan rasa penasaran didalam nada bicaraku.
Reza tersenyum ke arah wanita tadi kemudian ke arahku.aku merasa senyum reza berbeda kali ini.
“sebenarnya tan,hari ini gue mau ngenalin loe sama tunangan gue.dia baru datang dari Australia,dia kuliah disana dan sekarang lagi libur panjang.gue sering cerita soal loe  ke dia,makanya begitu ada kesempatan gue pengen banget ngenalin dia ke loe.hhee” jelas reza
Dadaku sesak,aku merasa tertimpa sesuatu yang amat berat,aku tak bisa bernapas.bagai mendapat petir disiang bolong itu yang kurasakan saat mendengar penjelasan reza mengenai wanita itu yang ternyata adalah tunangannya.
“hey..tan loe gpp?” Tanya reza membuyarkan lamunanku
“oh,i-iya gue gpp,gue cuman kaget aja.gue gak tahu selama ini loe udah punya tunangan” jawabku terbata.
“Tania, kenalin gue carisa” ucap wanita itu tersenum sembari mengulurkan tangannya.
“oh,iya gue Tania.” Jawabku,dengan masih perasaan tak percaya,menerima uluran tangannya.
Tak lama setelah itu aku pamit meninggalkan mereka untuk pergi ke kampus. Sepanjang perjalanan aku merasa begitu bodoh,sangat bodoh,karena telah berani jatuh cinta pada reza.
Aku pergi menemui sahabat-sahabatku aku menceritakan semuanya,aku menangis aku merasa benar-benar menjadi orang bodoh.aku malu karena telah mengharapkan cinta reza.
Seusai pulang kuliah,tanpa sengaja aku melihat Aldo. Aku hendak menghampirinya namun kemudian langkahku terhenti begitu melihat Aldo di hampiri wanita lain,kemudian mereka pergi. Aldo terlihat sangat bahagia bersama wanita itu. Akupun di beritahu bahwa wanita itu adalah kekasih Aldo saat ini.
****
            Menyesal??satu-satunya yang kusesali adalah karena aku pernah membuatkan Aldo “status palsu” bahwa aku tidak dari pertama aku berbicara yang sebenarnya.sehingga aku tak perlu menyakitinya.pelajaran yang kudapat dari kejadian yang menimpaku ini adalah,bahwa jangan pernah kita mencintai seseorang hanya untuk sebuah status palsu,jangan pernah kita berpura-pura mencintai orang yang benar-benar mencintai kita,karena terkadang tanpa kita sadari kita telah menyakiti orang lain dan suatu saat nanti kita pun akan merasakan sakitnya itu.
****

THE END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar